-->

iklan bawah header

Cara Kerja Shock Absorber Pada Kendaraan dan Macam-Macamnya

Fungsi pegas pada suspensi adalah untuk mencegah tumbukan yang diterima oleh roda kendaraan ke bodi kendaraan saat jalan tidak rata atau bergelombang. Tetapi kerja suspensi kendaraan tanpa peredam kejut atau shock absorber saat menerima tumbukan saaat pegas bekerja mengakibatkan goncangan tidak dapat diredam sehingga efek yang terjadi kendaraan akan goyang naik turun (berayun-ayun) karena gaya pegas yang tidak diredam, akibatnya kendaraan akan tidak nyaman. Shock absorber berfungsi untuk menyerap kelebihan elastisitas pegas  yang cenderung berayun-ayun dengan cara meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan berkendara dan kemampuan cengkeram ban atau roda terhadap jalan.

Prinsip Kerja Shock Absorber
Prinsip kerja shock absorber atau peredam sama hal seperti kompresor, dimana untuk menahan oskilasi digunakanlah fluida yang tertekan/ terkompresi. Apabila fluida tertekan/ terkompresi otomatis oskilasi pada pegas bisa tertahan.

Secara garis besar pada shock absorber memiliki 5 komponen utama, yaitu:
  1. tabung shock, berfungsi sebagai tempat fluida dan piston pada dalam shock absorber berkerja.
  2. piston, berfungsi untuk menekan/ mengompresi volume ruang dalam tabung shock absorber terhadap fluida.
  3. piston rod, berfungsi untuk menghubungkan piston dengan poros roda agar gerakan piston sama dengan besarnya goncangan yang diterima diroda kendaraan saat shock absorber bekerja.
  4. piston valve, berfungsi sebagai katup penyekat antara ruang diatas dengan bawah piston.
  5. fluida, merupakan cairan minyak hidrolik khusus (oil shock) yang berfungsi untuk meredam guncangan dengan kerja berinteraksi dengan piston dan katup.

Cara Kerja Shock Absorber secara umum saat menerima kejutan atau goncangan dari roda memiliki 2 langkah, yaitu:


1. Saat ditekan (kompresi)
Ketika shock absorber menerima tekanan dari roda kendaraan dimana gerakan dari piston rod shock absorber mendorong keatas maka piston juga akan  bergerak mendorong keatas. Hal ini akan membuat pengecilan ruang diatas piston dan pembesaran ruang bawah piston. Akibatnya fluida pada atas piston akan terkompresi oleh piston sehingga fluida akan mencari ruang untuk keluar. Fluida akan keluar melalui lubang orifice menuju bagian bawah piston. Dalam hal ini karena lubang mengalirnya fluida hanya satu dan sempit membuat kecepatan fluida dari ruang atas piston kebawah piston akan lambat. Hasilnya, pergerakan piston keatas menjadi lambat sehingga gerakan ini yang meredam guncangan pada suspensi.

2. Saat langkah ekspansi 
Saat langkah kompresi sudah selesai, maka terjadi gaya balik pegas yaitu saat piston rod kembali ke arah bawah bersama dengan poros roda mengakibatkan  piston dalam shock absorber bergerak kearah bawah atau turun. Sehingga fluida pada bawah piston akan naik ke ruang atas piston karena piston menekan kebawah fluida mengalir ke lubang katup. Dalam hal ini karena lubang mengalirnya fluida hanya satu dan sempit membuat kecepatan fluida dari ruang atas piston kebawah piston akan lambat. Hasilnya, gerakan ini yang meredam guncangan pada suspensi.



Tipe Shock Absorber
Penggolongan menurut cara kerjanya, shock absorber dibagi menjadi:
1. Shock absorber kerja tunggal (single action)
Tipe dari single action, memiliki desain piston dengan hanya satu lubang piston dan satu lubang lagi bernama saluran orifice yang ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan lubang piston. Ketika langkah kompresi, fluida bisa bergerak ke ruang bawah piston melewati kedua lubang sekaligus (lubang piston dan saluran orifice). Tetapi ketika langkah ekspansi, katup pada lubang piston akan tertutup sehingga fluida mengalir ke ruang atas piston hanya melalui saluran orifice. Ini akan membuat pergerakan piston lebih lambat saat langkah ekspansi dibandingkan langkah kompresi. Desain seperti ini, akan membuat sistem suspensi empuk namun tidak terlalu bergelombang. Sehingga cocok untuk kendaraan berat seperti truk. Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi sebaliknya saat kompresi tidak terjadi peredaman.

2. Shock absorber kerja ganda (double action)
Tipe double action memiliki kerja dengan dua aksi, yakni aksi kompresi dan aksi ekspansi. Dengan kata lain baik saat kompresi dan ekspansi, shock absorber tetap menyerap guncangan. Saat ekspansi dan saat kompresi shock absorber akan terjadi peredaman.


Penggolongan menurut konstruksinya, shock absorber dibagi menjadi:
1. Shock absorber tipe mono tube
Pada shock absorber ini didalam shock absorber hanya terdapat satu silinder atau tanpa reservoir

2. Shock absorber tipe twin tube
Pada shock absorber ini didalam shock absorber terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).


Penggolongan menurut medium kerja, shock absorber dibagi menjadi:
1. Shock absorber tipe hidraulis
Pada shock absorber ini didalam shock absorber hanya terdapat minyak shock absorber atau disebut dengan fluida sebagai medium kerjanya. Pada tipe ini sering banyak digunakan pada kendaraan.

2. Shock absorber tipe gas 
Pada shock absorber ini didalam shock absorber terdapat/ berisi gas. Gas yang biasa digunakan dalah nitrogen, yang dijaga pada tekanan rendah 10-12 kg/cm2 atau tekanan tinggi 20-30 kg/cm2.










1 Response to "Cara Kerja Shock Absorber Pada Kendaraan dan Macam-Macamnya"

  1. Lebih unggul manakah tipe shock absorber yang single action daripada tipe double action

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel