-->

iklan bawah header

Diagnosa Kerusakan Sistem AC (Air Conditioner) Kendaraan

Sebagai seorang pengemudi, kenyamanan mobil sangatlah penting. Tidak hanya dari segi keamanan saja, namun jika pengemudi merasa nyaman tidak akan mempengaruhi perjalanan. Kedua hal ini saling terkait. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi. Misalnya kondisi AC mobil yang normal akan mendinginkan udara di dalam mobil. Di sisi lain, AC mobil yang pasti tidak dingin membuat udara di dalam mobil terasa panas. Alasannya mungkin karena berbagai alasan. Untuk mengetahui apa dan bagaimana cara mengatasinya, kita perlu mengetahui status atau ciri-ciri masalah AC mobil.

Seperti diketahui, AC mobil terdiri dari banyak komponen. Mulailah dengan filter, evaporator, dll. Jika salah satu komponen gagal bekerja secara maksimal, bisa jadi AC mobil tidak berfungsi dengan baik. Setiap rintangan yang muncul akan menunjukkan tanda atau tanda kerusakan. Dari sini kita bisa mengetahui dengan pasti apa alasan kita mengatasinya dengan cara yang benar.

Adapun Diagnosa sistem  AC adalah sebagai berikut:

 1. Tes Tekanan

Untuk melakukan uji tekanan pada sistem AC, mesin harus berputar pada >2000 rpm. Sistem pengkondisian udara bekerja secara normal pada kompresor inlet (tekanan rendah), dan refrigeran harus berupa gas bertekanan 1,5-2 bar (21-29 psi). Pada garis tekanan (high pressure) kompresor refrigeran masih berupa gas dengan tekanan 14,5-20 bar (200-213 psi).

Keterangan : 

TR = Tekanan rendah. 

TT = Tekanan tinggi.

a. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya

Penyebab:

  • Tekanan kompresor tidak mencukupi, pipa masuk menunjukkan substansi volume cairan pendingin yang bersirkulasi dalam sistem berkurang. Kurangnya refrigerant disebabkan oleh kebocoran sistem, oleh karena itu, efisiensi kerja sistem daya AC rendah (daya AC tidak cukup dingin).
  • Saat mengukur tekanan tinggi setelah filter, ini dapat menunjukkan bahwa filter sudah kotor.

b. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar

Penyebab:

  • Jika refrigeran terisi terlalu banyak, tekanan pada bagian bertekanan tinggi akan meningkat, Akibatnya, jumlah cairan pendingin yang disemprotkan oleh katup ekspansi akan lebih besar menyebabkan saluran tekanan rendah akan meningkatkan tekanan.
  • Pendinginan kondensor yang buruk, mengakibatkan peningkatan suhu evaporator. Kenaikan, tekanan pipa kontrol katup ekspansi juga akan naik, menyebabkan katup Ekstensi akan selalu terbuka. Tekanan bagian tekanan tinggi dan rendah bangkit.
  • Jika pengukur tekanan menunjukkan tekanan yang lebih besar pada kedua saluran, itu benar menunjukkan adanya sirkulasi uap air di dalam sistem.
  • Hindari pengisian refrigeran yang berlebihan karena sistem AC berfungsi lebih berat dan terasa lebih dingin.

c. Manomater tekanan rendah lebih tinggi dan manometer tekanan tinggi lebih rendah

Penyebab:

  • Kebocoran bagian gesekan kompresor (seperti katup), Ring piston menyebabkan kompresor tidak bekerja dengan baik.
  • Kompresor kompresor tidak akan menghasilkan tekanan dan suhu yang lebih tinggi. Saat evaporator naik, katup ekspansi akan selalu terbuka. 
  • Katup kompresor yang rusak akan menyebabkan refrigeran tertekan akan menyebabkan saluran inlet bocor, begitu juga dengan tekanan inlet untuk bagian garis yang lebih tinggi / lebih tinggi dan tekanan, tekanan akan turun / turun.

2. Tes Temperatur 


a. Mengukur temperatur udara dalam saluran evaporator.

Kemampuan untuk menguji sistem AC dengan cara ini masih pada putaran mesin> 2000 rpm, AC Bekerja pada beban penuh dan pengujian dengan pengukur tekanan menunjukkan bahwa tidak ada kesalahan sistem .

b. Mengukur temperatur ruangan AC & kelembaban udara
Sistem pengkondisian udara dapat menurunkan kelembaban udara relatif dengan persentase yang besar karena udara basah / lembab akan dikeringkan oleh evaporator, yang dapat dilihat dengan adanya tetesan air (kondensasi) di sekitar tabung evaporator. Dengan menggunakan higrometer, kita dapat mengukur kelembaban pada ruangan ber-AC, pada suhu ruangan 20-22ÂșC, kelembaban ideal adalah 45-50%. Jika kelembaban udara luar tidak jauh berbeda dengan kelembaban udara di ruangan ber-AC, artinya evaporator terlalu basah dan kotor. Gejala ini juga terasa karena AC kurang dingin.


3. Tes kebocoran


Pengujian kebocoran cairan pendingin pada sistem dapat dilakukan dengan berbagai cara, secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan busa sabun atau menggunakan kompor untuk memeriksa sambungan instalasi pipa. Gambar di atas ini menunjukkan alat pendeteksi kebocoran, yang dapat menemukan kebocoran refrigeran pada sistem AC.

Demikian pembahasan mengenai diagnosa sistem AC pada kendaraan . Semoga bermanfaar dalam perbaikan sistem AC

1 Response to "Diagnosa Kerusakan Sistem AC (Air Conditioner) Kendaraan"

  1. With their most current LG Wall Mounted Art Cool Plus Inverter Aircon, LG has by and by updated their methods of beating the mid year heat. ez aircon

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel