Jenis-Jenis Sistem Rem yang Sering Digunakan pada Kendaraan
Sistem rem merupakan mekanisme pengurangan kecepatan, sehingga kecepatan dapat dikontrol. Sistem pengereman menggunakan prinsip pengubahan energi dari energi kinetik menjadi energi termal. Sebab, pergerakan roda bisa direduksi.
Karena banyaknya ragam kendaraan yang digunakan saat ini, maka sistem pengereman juga harus disesuaikan dengan kondisi kendaraan yang ada, misalnya sistem pengereman di minibus berbeda dengan sistem pengereman di kendaraan berat (seperti truk). Karena torsi yang dihasilkan, truk tersebut jauh lebih tinggi daripada minibus, sehingga kedua mobil tersebut menggunakan sistem pengereman yang berbeda. Begitu pula untuk kendaraan lain, sistem pengereman yang digunakan harus memenuhi karakteristik masing-masing kendaraan.
Jenis-Jenis Sistem Rem
1. Sistem Rem Mekanis
Sistem pengereman mekanis merupakan sistem pengereman yang paling sederhana dan tidak menggunakan terlalu banyak komponen. Sistem pengereman ini biasanya digunakan pada kendaraan kecil dan kendaraan tua, dan juga digunakan pada rem tangan. Pada sistem pengereman mekanis jenis ini, komponen yang paling penting adalah sepatu rem, tuas dan kabel / bolak-balik (Afif Ahmad, 2015). Sistem rem mekanis mudah dirawat dan diperbaiki karena strukturnya yang sederhana. Berikut ini adalah gambar sistem rem mekanis
2. Sistem Rem Hidrolik
Sistem rem hidrolik merupakan sistem rem yang menggunakan media cairan sebagai media penggeraknya. Sistem rem hidrolik memerlukan perawatan rutin karena komponen mudah rusak, jika selang atau sambungan suplai minyak rusak / bocor maka akan merusak aliran atau duty cycle dari sistem rem hidrolik. Komponen terpenting dalam sistem rem hidrolik adalah sepatu rem, silinder master, silinder aktuator dan tuas.
Sistem rem hidrolik bekerja, yaitu pada saat tuas pedal rem diinjak maka tuas akan terus bergerak menuju master cylinder. Pada master cylinder energi kinetik pada minyak rem berubah dari tekanan ke tekanan, kemudian tekanan bertambah. Kemudian diteruskan ke silinder aktuator melalui selang / pipa bertekanan tinggi. Saat mencapai silinder aktuator, gaya tekan diubah kembali menjadi gerak / momentum oleh silinder aktuator untuk menggerakkan sepatu rem, kemudian sepatu rem menekan tromol / cakram, sehingga menyebabkan proses pengereman.
3. Sistem Rem Pneumatik
Sistem pengereman pneumatik merupakan sistem pengereman yang menggunakan cairan gas sebagai penggerak kendaraan. Pada sistem ini strukturnya tidak terlalu rumit, karena sistem pengereman hidrolik merupakan sistem pengereman tambahan yang membantu sistem pengereman kendaraan. Sistem rem hidrolik ini biasanya dipasang pada kendaraan berat dan besar karena juga membutuhkan banyak tenaga pengereman. Komponen terpenting dalam sistem pengereman ini adalah kompresor, selang bertekanan tinggi dan katup pengatur
Demikian pembahasan mengenai sistem rem ditinjau dari jenis-jenisnya. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Salam teknika!
0 Response to "Jenis-Jenis Sistem Rem yang Sering Digunakan pada Kendaraan"
Post a Comment