Prinsip Kerja Kopling dan Jenis Kopling pada Kendaraan
Definsi Kopling
Kopling adalah suatu komponen mesin yang fungsinya untuk mentransfer tenaga dari poros penggerak ke poros penggerak, dimana putaran masukannya akan sama dengan putaran keluaran. Tanpa kopling, sulit untuk memainkan peran komponen mesin sepenuhnya. Dengan bantuan kopling, tenaga dapat disalurkan secara teratur dan seefisien mungkin. Sistem pemindah tenaga (power train) secara garis besar terdiri dari
- Unit kopling
- Transmisi
- Propeller Shaft
- Diferential
- Poros dan roda kendaraan.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh kopling adalah
- Bisa menghubungkan putaran dari mesin ke bagian transmisi
- Bisa memindahkan tenaga dari mesin ke transmisi
- Bisa memutus dan hubungan daya mesin yang sedang dioperasikan
Rangkaian transmisi tenaga dimulai dari sumber tenaga (mesin) ke sistem transmisi, Sistem transmisi tenaga masuk ke dalam unit kopling dan disalurkan ke poros penggerak dan roda melalui differential (penggerak akhir).
Jenis kopling dapat dibedakan setidaknya tiga kelompok, yaitu kopling dengan gigi, kopling dengan gesekan dan hidrolik. Kopling gesekan adalah proses transmisi tenaga melalui gaya gesek antara pengemudi dan pengemudi yang akan digerakkan. Konsep kopling banyak digunakan pada sistem transmisi tenaga kendaraan, terutama pada kendaraan ringan seperti sepeda motor, mobil kecil dan mobil penumpang. Kopling hidrolik banyak digunakan pada kendaraan dengan transmisi otomatis. Proses kerjanya menggunakan tekanan hidrolik untuk mewujudkan perpindahan dari posisi gear.
Saat kopling tidak diinjak, plat kopling akan ditekan oleh plat penekan. Dengan kata lain, itu dijepit di antara roda y dan pelat tekanan. Karena kopling terjepit, kopling juga akan berputar. Poros masukan transmisi juga akan berputar searah putaran mesin. Tenaga akan disalurkan ke transmisi.
Saat pedal kopling diinjak, mekanisme penggerak kopling menekan bantalan pelepas pada pegas. Hal ini menyebabkan pelat penekan tertarik dan kopling kendor. Kecepatan mesin dan kecepatan transmisi akan terganggu.
1. Kopling Gesek
Kopling gesek adalah jenis kopling yang paling mudah ditemukan pada kendaraan. Karena mobil atau motor dengan transmisi manual biasanya menggunakan jenis kopling gesek. Seperti namanya, sistem ini bekerja dengan material gesekan. Gesekan ini didapat dari tiga komponen yaitu flywheel, clutch disc dan pressure plate. Cakram kopling akan menahan gesekan dari dua komponen lainnya. Kopling gesekan biasanya juga disebut kopling manual karena dikontrol secara manual.
Ada beberapa jenis kopling gesek:
- Kopling plat tunggal : Kopling ini hanya memiliki satu clutch disc sebagai media gesek. Banyak diaplikasikan pada mobil. Kopling multi plate
- Kopling jenis multi plate : memiliki susunan plate yang lebih banyak. Tipe ini banyak digunakan pada sepeda motor.
Sesuai dengan namanya, kopling otomatis merupakan komponen yang secara otomatis memutus dan menghubungkan putaran mesin. Tipe ini sering disebut dengan torque converter, dan Anda akan menemukan torque converter pada mobil bertransmisi matic.
Konstruksi torque converter berbeda dengan struktur kopling gesekan. Jenis ini tidak lagi menggunakan gesekan antar material, tetapi menggunakan tekanan hidrolik. Prinsip kerja dari konverter torsi ini mirip dengan dua kipas yang saling berdekatan. Jika salah satu fan berputar maka akan terjadi sirkulasi udara disekitar silent fan. Dengan cara ini kipas senyap juga akan berputar.
Pada sistem kopling otomatis, kipas angin digantikan oleh dua turbin yang masing-masing dihubungkan ke mesin dan transmisi. Sedangkan media yang digunakan untuk sirkulasi adalah fluida hidrolik, karena benda tersebut tidak memiliki karakteristik kompresi. Oleh karena itu, sangat efektif bila digunakan untuk melaksanakan program ini.
3. Kopling Magnet
Untuk tipe ketiga, masukkan semi-otomatis. Karena pengguna tidak terlibat langsung dalam jenis pekerjaan ini. Kopling magnet menggunakan tarikan magnet untuk mengakhiri dan menghubungkan arus.
Prinsip kerja dari magnetic coupling adalah ketika arus mengalir ke medan magnet kumparan maka akan menimbulkan kemagnetan. Magnet akan menarik pelat untuk memasangnya ke katrol utama. Dengan cara ini, saat puli berputar, pelat juga ikut berputar. Jika arus dihentikan, sambungan antara pelat dan katrol akan meregang.
Umumnya, sistem ini tidak digunakan untuk mentransfer energi mesin ke transmisi. Tapi ini lebih merupakan sistem yang lebih sederhana. Misalnya, dalam sistem AC, Anda akan menemukan kopling elektromagnetik pada kompresor AC.
0 Response to "Prinsip Kerja Kopling dan Jenis Kopling pada Kendaraan"
Post a Comment