Idle Speed Control (ISC) - Pengertian, Cara Kerja dan Jenis-Jenis ISC
Pengertian Sistem ISC - Di mobil EFI, kita tidak dapat menemukan sekrup untuk menyesuaikan putaran saat idle yang biasanya bisa kita setel pada mesin konvensional menggunakan karburator. Karena sistemnya Injeksi bahan bakar elektronik sudah menggunakan regulator elektronik untuk menentukan RPM idle atau idle.
ISC (Idle speed control) atau disebut juga IAC (Idle air control) merupakan suatu rangkaian elektronika yang digunakan untuk mengatur banyak sedikitnya udara yang melewati idle port ketika katup gas dalam posisi tertup atau tidak diinjak pedal gas. Sistem katup ISC digunakan pada mesin EFI, sebagai ganti sekrup ISAS (idle speed adjusting Screw atau sekrup penyetel kecepatan idle) yang dapat disetel secara manual pada karburator dan sekrup IMAS ( Idle Mixture Adjusting Screw atau sekrup penyesuaian pencampuran kecepatan idle). Dengan ISC, kita tidak perlu mengatur idling secara manual pada mesin EFI karena katup ISC dikontrol secara elektronik oleh ECU.
FUNGSI ISC (IDLE SPEED CONTROL)
Fungsi dan prinsip kerja Katup ISC (idle speed control) pada mesin EFI - Katup ISC (idle speed control) adalah rangkaian elektronik yang digunakan untuk mengatur jumlah udara yang melewati idle port pada saat katup udara tertutup, sehingga mesin dapat tetap berputar dan idle Atau stasioner (700 hingga 800 Rpm).
Fungsi katup ISC (idle speed control valve)
- Mengatur jumlah udara yang masuk ke intake manifold saat gas tidak diinjak (throttle valve kondisi tertutup).
- Mengatur putaran langsam atau idle mesin saat AC off dan atau saat AC On.
- Menyesuaikan putaran langsam mesin pada segala kondisi secara otomatis.
Saat mesin bekerja, sensor TPS akan mengirimkan sinyal yang menunjukkan bahwa katup tertutup. Sinyal yang dikirim adalah tegangan antara 0 dan 5 volt. Saat katup ditutup rapat, tegangan yang dikirim oleh sensor mencapai 4,9 volt. Saat katup dibuka, tegangan sinyal akan semakin berkurang. Jika tegangan sinyal TPS 4,8-4,9 volt, ECU akan menyimpulkan bahwa katup telah tertutup atau mesin dalam keadaan idle. Kemudian, tegangan dapat dikirim ke katup ISC.
Namun ECU membutuhkan data dari sensor lain untuk menemukan tegangan ISC yang benar berdasarkan kondisi mesin. Kemudian, sensor MAP akan mengirimkan sinyal tegangan yang menunjukkan beban mesin, ECT akan mengirimkan sinyal tegangan yang menunjukkan temperatur mesin, dan sensor tekanan refrigeran akan mengukur tekanan Freon untuk mengetahui beban mesin pada kompresor.
Untuk pemrosesan atau perhitungan di ECU belum bisa memastikannya secara pasti, karena tegangan sensor di ECU akan diproses oleh rangkaian IC yang terintegrasi. Oleh karena itu, ECU berisi banyak transistor dan IC. Sehingga kita akan terlalu rumit untuk membahas hingga kedalam IC tersebut.
Pada akhirnya, ECU akan menghitung data dari sensor, dan hasilnya berupa keluaran tegangan dengan nilai tertentu. Pada sistem ini terdapat dua aktuator yang berfungsi yaitu injektor yang menyediakan volume yang sesuai untuk bensin dan katup ISC yang mengatur udara ke volume yang sesuai.
Bagaimana ISC Valve Menerjemahkan Tegangan Perintah Dari ECU?
Katup ISC mengubah tegangan yang diperoleh dari ECU menjadi gerakan mekanis. Gerakan ini nantinya akan dihubungkan ke katup yang dapat mengatur ukuran saluran idle.
JENIS-JENIS ISC (IDLE SPEED CONTROL)
Secara umum, ada beberapa jenis aktuator kecepatan idle, yaitu:
1. Tipe Duty Cycle
Tipe ini menggunakan solenoid untuk merubah tegangan dari ECU ke arah gerakan maju mundur. Solenoida terletak pada poros yang terhubung dengan katup, katup bekerja seperti sekrup penyetel pada karburator. Dimana gerakan kebelakang akan memperbesar saluran idle sehingga jumlah udara yang masuk ke intake menjadi semakin besar.Saat engine start pada kondisi idle, tegangan dari ECU akan membangkitkan solenoid, sehingga menarik poros dan membuka saluran idle. Pembukaan katup dipengaruhi oleh kekuatan solenoid pada pegas. Pada saat yang sama, kekuatan solenoida dipengaruhi oleh tegangan yang masuk ke solenoida.
2. Tipe Stepper Motor
Tipe ini tidak menggunakan gerakan maju mundur secara langsung, prinsipnya sama yaitu membuka saluran idle dengan cara mundur. Namun, pembukaan katup dilakukan dengan perputaran motor listrik. Sebuah motor dipasang pada poros katup. Poros ini berulir, jadi saat motor berputar, katup akan bergerak untuk membuka jalur yang berjalan bebas.
Sinyal ECU jenis ini berbeda dengan jenis sebelumnya, dalam hal ini terdapat empat kabel untuk kontrol tutup dan buka. Nilai tegangan juga ditetapkan, yang berbeda dari perubahan jenis siklus tugas. Untuk mengatur besar kecilnya saluran idle, tegangan timer dapat digunakan dengan mengatur waktu putaran motor stepper. Jika putaran motor berlanjut dalam waktu yang lama, saluran bebas akan terbuka penuh, begitu pula sebaliknya.
Sensor terakhir, ini juga akan berpengaruh pada sensor putaran mesin atau CKP. Padahal, sensor tersebut digunakan untuk timing pengapian dan penyemprotan busi. Namun, data dari CKP juga digunakan sebagai umpan balik RPM yang dihasilkan oleh sistem ISC. ECU mengoreksi kinerja katup ISC melalui sensor ini. Jika pembacaan CKP berbeda dengan perintah yang dikirim ECU ke ISC, maka indikator check engine akan menyala.
3. Tipe VSV Control
Jenis katup ISC yang dikendalikan oleh vacuum switching valve (VSV) memiliki komponen yang hampir sama dan cara pengontrolan saluran bypass seperti jenis duty control ISC, hanya saja sinyal tegangan input dari ECU digunakan untuk mendeteksi terbukanya katup ISC. Sinyal yang digunakan ECU untuk mengatur bukaan katup ISC adalah input dari nilai vakum di intake manifold.
4. Tipe Rotary Selenoid Control
Demikian pembahasan kali ini mengenai Idle Speed Control (ISC) dari pengertian, cara kerja dan jenis ISC. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Salam teknika!
0 Response to "Idle Speed Control (ISC) - Pengertian, Cara Kerja dan Jenis-Jenis ISC "
Post a Comment