Faktor Penyebab Aquaplaning (Hydroplaning) dan Cara Mengatasi Masalah Tersebut pada Kendaraan Bila Terjadi
Aquaplaning atau Hydroplaning adalah suatu kondisi ketika roda kendaraan terangkat dari permukaan jalan karena adanya tekanan cairan yang berada dibawah roda kendaraan tersebut. Kondisi seperti ini terjadi umumnya 2 ketika jalan pada kondisi basah karena ada genangan air dan roda kendaraan tidak mampu menyibak lapisan air yang berada dibawahnya sehingga mengakibatkan roda kendaraan tidak menyentuh permukaan jalan.
Ketika kontak antara roda kendaraan dan permukaan jalan terhalang oleh lapisan air, mengakibatkan gaya gesek yang dihasilkan akan lebih kecil dibandingkan saat kondisi jalan dalam keadaan kering, yang kemudian mengakibatkan berkurangnya efisiensi gesek.
Air memiliki nilai viskositas (kekentalan), sehingga meskipun berada di bawah tekanan akibat beban mobil yang melaju, air tetap membutuhkan waktu untuk mengalir atau bergerak. Jika mobil Anda melaju dengan kecepatan tertentu, sebagian air yang tidak tergerak oleh lekukan yang terbentuk oleh tapak akan tetap berada di bawah ban sehingga membentuk lapisan tipis. Meski tipis, kondisi ini cukup untuk mencegah tapak ban mobil bersentuhan dengan jalan. Ini adalah saat ban kendaraan kehilangan traksi. Nah, pengemudi biasanya tidak waspada hingga terjadi kecelakaan, karena kecelakaan itu hanya terjadi kurang dari satu detik. Analoginya sesederhana Anda menggeser ubin yang halus.
1. Memicu kendaraan terlalu kencang.
Dengan anda memicu kendaraan terlalu kencang, otomatis daya angkat mobil menjadi lebih besar sehingga tekanan permukaan ban terhadap air yang tergenang menjadi lebih sedikit.
2. Bobot kendaraan yang lebih ringan
Biasanya semakin tinggi kecepatan, beban kendaraan yang tidak sesuai dan mobil yang tidak memiliki desain bodi aerodinamis yang bagus, akan lebih mudah mengangkat kendaraan bila dikendarai. Hal ini dapat membuat bobot kendaraan terasa lebih ringan sehingga traksi roda dengan jalan dapat berkurang.
3. Ban mobil yang sudah tidak layak
Sebelum berkendaran cek terlebih dahulu kondisi tekanan ban apakah sesuai spesifikasi tidak. Pada desain telapak ban mobil yang tidak sesuai. Desain telapak ban mobil yang tidak sesuai ini seperti, penggunaan telapak ban mobil semi slick digunakan pada jalan basah. Yang intinya tidak sesuai dengan keadaan jalan yang dilewati jalan.
4. Genangan air yang cukup dalam
Faktor ini dapat membuat ban mobil lebih mudah mendapatkan gejalan aquaplaning.
CARA MENGHINDARI AQUAPLANING
Berikut ini beberapa cara dalam menghindari aquaplaning dalam berkendara saat cuaca hujan atau kondisi jalan basah.
a. Kecepatan
Ketika hujan sebaiknya kecepatan maksimal kendaraan 70 km/jam, dan perhatikan kecepatan kendaraan sekitar. Ini tujuannya untuk meminimalisasi terjadinya selip pada kondisi jalan basah.
b. Kondisi Ban
Saat masuk musim hujan, menggunakan ban yang masih bagus atau prima menjadi sangat penting, jadi sebelum berkendara sebaiknya memeriksa kembangan ban kendaraan, apakah dalam keadaan baik. Waktu membeli ban juga di perhatikan, pilihlah jenis ban yang direkomendasikan untuk permukaan kering dan basah.
c. Tekanan Angin
Pengecekan sebelum berkendara penting dilakukan, salah satunya dengan memeriksa tekanan angin pada ban, apakah sudah sesuai dengan standar tekanan angin yang ditetapkan.
d. Mengikuti rute kendaraan didepan saat hujan
Cobalah untuk mengikuti jalur kendaraan yang berada di depan kita, karena biasanya bekas ban kendaraan didepan kita bisa mereduksi jumlah air yang akan kita lalui. Tapi, jangan lupa untuk menjaga jarak aman, karena jika tiba – tiba mobil didepan kita tiba – tiba menginjak rem secara mendadak, ini akan sangat fatal.
CARA MENGATASI JIKA TERKENA AQUAPLANING
Apabila terkena Aquaplaning saat berkendara, berikut ini cara yang bisa anda lakukan:
1. Pengemudi dapat menyadari ketika mengalami aquaplaning saat kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespons gerakan kemudi.
2. Pengemudi melihat putaran mesin (RPM) naik turun secara tiba-tiba namun tanpa peningkatan kecepatan kendaraan, hal ini biasanya disertai dengan perasaan kendaraan "berkedut" (ketika ban sejenak kehilangan cengkraman, sebelum mendapatkan kembali kendalinya).
Hal ini tanda bahwa ban mengalami aquaplaning. Jangan menginjak rem secara mendadak, hal ini dapat mengakibatkan kendaraan anda terkunci (apabila belum ABS) yang kemudian kendaraan dapat dengan mudah tergelincir karena kondisi ban yang tidak mampu menapak dengan sempurna pada permukaan jalan.
3. Ketika aquaplaning terjadi pengemudi harus mengurangi kecepatan tanpa melakukan pengereman dengan cara mengurangi akselerasi mesin dengan meindahkan transmisi ke posisi rendah. Tunggu kendaraan melambat dan memungkinkan ban untuk mendapatkan kembali cengkraman dengan jalan.
Apabila diharuskan untuk menginjak rem, pengemudi bisa melakukannya secara perlahan dengan gerakan memompa (apabila kendaraan anda belum memiliki ABS). Jika kendaraan anda sudah dilengkapi dengan fitur ABS maka bisa mengerem seperti biasa karena sistem ABS bekerja sampai mengurangi kecepatan kendaraan anda ketitik 0km/jam secara otomatis.
4. Jika kendaraan mulai tergelincir, pengemudi harus menjaga kemudi ke arah yang dituju sampai mobil tersebut berjalan lurus lagi.
5. Jaga tekanan konstan dan ringan pada pedal gas. Mengemudi secara halus adalah kuncinya. Kurangi tekanan pedal gas. Jika anda tenang dan tidak panik, pastinya anda bisa melakukan hal ini. Mengangkat kaki dan mengurangi atau melepas pedal gas, dapat membuat mobil melambat secara perlahan. Jika mobil sudah mulai melambat secara perlahan, otomatis kita dapat merasakan mobil kembali menyentuh jalan dan mengembalikan traksi yang sempat hilang.
.
0 Response to "Faktor Penyebab Aquaplaning (Hydroplaning) dan Cara Mengatasi Masalah Tersebut pada Kendaraan Bila Terjadi"
Post a Comment