Macam-Macam Sistem Kemudi Kendaraan Mobil yang Wajib Anda Ketahui
Sistem kemudi merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk membelokkan mobil dengan sudut kemudi yang dibutuhkan dan radius yang dihasilkan sesuai dengan keinginan dari pengemudi.
Fungsi utama sistem kemudi adalah dapat memutar roda depan mobil agar arah mobil sesuai dengan kebutuhan pengemudi. Karena kemudi selalu digunakan, maka kemudi harus mudah dicapai tanpa menyebabkan kelelahan, sehingga setir harus mudah digerakkan dengan sedikit tenaga dalam menggerakkan kemudi ringan, ubah arah gerakan roda depan melalui roda kemudi.
Sistem kemudi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:- Posisi setir harus mudah dikemudikan, agar tidak menimbulkan kelelahan pengemudi.
- Meskipun kendaraan bergerak lambat, roda depan harus berbelok secara pelan.
- Selama kendaraan melewati tikungan, roda depan harus bisa berputar dengan sempurna.
- Saat berbelok, roda depan harus bisa kembali ke posisi semula saat kembali ke jalan lurus
- Sistem kemudi tidak boleh memiliki gerak bebas putar lebih dari 10 derajat.
- Roda depan tidak boleh bergetar dan berputar, karena hal ini akan mempengaruhi kelambu dan sistem kemudi kendaraan.
Tipe sistem kemudi yang digunakan tergantung dari model mobil (sistem pemindah daya dan suspensinya, apakah mobil penumpang atau mobil komersil dan seterusnya). Tipe sistem kemudi yang banyak digunakan saat ini adalah tipe recirculating ball dan rack and pinion.
Secara umum, sistem kemudi dapat dibagi menjadi empat bagian utama, antara lain:
- Steering whell (kemudi)
- Steering main shaft (poros utama kemudi)
- Steering gear housing (rumah poros kemudi)
- Steering linkage (reduksi gigi kemudi)
MACAM-MACAM SISTEM KEMUDI
1. Sistem Kemudi Mekanik
Dengan perkembangan teknologi, penggunaan sistem kemudi nekanik mulai ditinggalkan. Karena sistemnya membutuhkan tenaga yang besar untuk mengendarainya, maka pengemudi cepat lelah saat mengemudikan kendaraan, terutama saat berkendara jarak jauh.
Jenis sistem kemudi mekanis yang banyak digunakan adalah:
a. Tipe Recirculating Ball
Cara kerjanya adalah ketika pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang terhubung ke roda kemudi berbelok secara langsung. Pada ujung poros utama kerja worm gear, bola mur pada bak oli roda kemudi meningkatkan tenaga dan membuat putaran roda kemudi bergerak maju mundur ke lengan pitman dengan mulus.
Lengan penghubung (linkage), batang penghubung (relay rod ), tie rod, lengan idler (idler arm) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman arm. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman (pitman arm).
Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau kendaraan niaga (komersil).
Keuntungan:
- Komponen roda kemudi relatif besar dan dapat digunakan pada mobil berukuran sedang, mobil besar dan kendaraan niaga.
- Keausan lebih sedikit dan putaran roda kemudi yang relatif ringan.
Kerugian:
- Karena sambungan antara roda gigi sektor dan roda gigi pinion tidak sederhana, strukturnya rumit.
- Biaya perawatan lebih mahal.
b. Tipe Rack And Pinion
Cara kerjanya adalah saat pengemudi memutar setir, pinion juga ikut berputar. Gerakan ini akan menyebabkan rack berpindah dari satu sisi ke sisi lain dan terus menjangkau lengan nakel roda depan melalui tie rod, sehingga mendorong roda depan sambil menarik salah satu roda, yang akan menyebabkan roda berputar ke arah yang sama.
Rack and pinion steering lebih efektif bagi pengemudi untuk mengontrol roda depan. Pinion terhubung ke poros utama roda kemudi melalui poros perantara yang terkait dengan rack,
Keuntungan:
- Struktur ringan dan sederhana.
- Kontak langsung antara gigi pinion dan rak yang baik.
- Perpindahan momen relatif baik dan karena itu lebih ringan
Kerugian:
- Bentuk pinion hanya cocok untuk mobil penumpang kecil dan menengah.
- Tingkat keausan lebih cepat.
- Profil gigi rak lurus, yang dapat menyebabkan keausan cepat.
2. Sistem Kemudi Hidrolik (Power Steering)
Untuk meningkatkan kenyamanan berkendara, power steering kini menjadi komponen yang semakin umum dalam sistem kemudi setiap mobil. Jika dulu pengemudi membutuhkan tenaga ekstra untuk memutar setir, kini dengan power steering, pengemudi bisa memutar setir hanya dengan satu tangan yang berarti hanya sedikit tenaga.
Sistem power steering memiliki hydraulic booster di tengahnya agar mekanisme kemudi lebih ringan. Dalam keadaan normal, bobot putar roda kemudi adalah 2-4 kg. Sistem tersebut dirancang untuk mengurangi beban mengemudi kendaraan pada kecepatan rendah atau tinggi.
Sejauh ini, 3 jenis power steering yang umum digunakan:
a. Power Steering Hidrolik
Sistem power steering jenis ini menggunakan pompa hidrolik penuh oli, saat pengemudi memutar roda kemudi, pompa hidrolik menambah tenaga untuk menggerakkan roda ke kiri atau ke kanan. Power steering hidrolik merupakan jenis power steering yang paling banyak digunakan dalam kendaraan, antaranya adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Sistem power steering hidrolik terdiri dari pompa minyak, beberapa sirkuit minyak (selang), dan reservoir minyak. Selain mengurangi beban pengemudi, sistem power steering juga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara, kejutan-kejutan di jalan raya, ketidakstabilan, getaran, dan gangguan lainnya tidak sampai ke tangan pengemudi. Sedangkan kerugian ditinjau dari pengoperasian sistem power steering hidrolik adalah jika mesin tidak dihidupkan maka power steering tidak akan berfungsi.
b. Power Steering Semi Hidrolik
Sistem power steering jenis ini menggunakan kombinasi antara pompa hidrolik dan motor listrik (dinamo) untuk menghasilkan tekanan pada pompa hidrolik. Sistem power steering semi-hidrolik ini dapat ditemukan pada mobil Mercedes-Benz A-Class.
c. Power Steering Elektrik
Power steering jenis ini hanya menggunakan motor listrik (dinamo) tanpa pompa hidrolik, dan dikenal dengan nama electric power steering (EPS). EPS sangat umum di mobil baru. Meski diperkenalkan pada 1990-an, namun popularitasnya dimulai pada 2000. Beberapa mobil yang menggunakan EPS antara lain Honda Jazz, Toyota Yaris, Mazda 2, Suzuki Splash, Suzuki Karimun, dll.
Demikian pembahasan mengenai sistem pengemudi dan jenis-jenisnya. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Salam Teknika!
👍👍👍👍👍
ReplyDelete