Rangkaian Lampu Kepala dan Kota Pengendali Positif dan Cara Merangkai Lengkap
Lampu kepala pengendali positif - Lampu kepala atau headlamp adalah bagian dari sistem penerangan kendaraan. Tentunya baik mobil maupun motor sama-sama wajib menggunakan dan terdapat lampu kepala.
Lampu kepala atau headlamp pada kendaraan digunakan untuk menerangi pengemudi saat mengemudikan kendaraan dalam kondisi gelap pada malam hari dan siang hari. Lampu kepala terletak di bagian depan kendaraan.
Ada dua tipe lampu depan, yaitu tipe sealed beam dan tipe semi sealed beam. Tipe sealed beam merupakan lampu kepala yang bohlam lampunya menjadi satu dengan reflektor dan kaca bias sehingga bila filament lampu tersebut putus harus diganti satu set dengan reflektor dan kaca biasnya. Sedangkan lampu kepala tipe semi sealed beam merupakan tipe lampu kepala yang bohlam lampunya dapat dilepas (tidak menjadi satu dengan reflektor dan kaca biasnya) sehingga bila bohlam lampu putus dapat diganti hanya bohlam lampunya saja tanpa harus mengganti reflektor dan kaca biasnya.
KOMPONEN LAMPU KEPALA DAN KOTA
Komponen pada setiap rangkaian kelistrikan lampu baik kepala dan kota tidak jauh berbeda sama. Yang menjadi pembeda hanya komponen pada penggunaan saklar dan jenis lampu yang digunakan dari kota dan kepala.
Berikut merupakan beberapa komponen rangkaian lampu kepala dan kota yang harus kita tahu dalam merangkai lampu kepala beserta fungsinya:
- Kabel, merupakan penghubung dan penyalur tegangan dari satu komponen ke komponen lain pada rangkaian kelistrikan lampu kepala.
- Baterai, merupakan sumber tegangan untuk menyalakan rangkaian lampu kepala dan kota pada rangkaian.
- Fuse (sekering), merupakan pengaman rangkaian kelistrikan lampu kepala dan kota apabila terjadi konsleting dan terjadi arus berlebih yang dapat merusak rangkaian kelistrikan lampu kepala dan kota.
- Kunci kontak, merupakan saklar utama pada rangkaian lampu kepala dan lampu kota yang memiliki fungsi menghubungkan arus pada baterai ke lampu kepala dan lampu kota.
- Saklar kombinasi, merupakan saklar operasi untuk lampu kepala dan lampu kota. Berfungsi dalam menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke salah satu rangkaian lampu kepala posisi low beam (lampu dekat) maupun high beam (lampu jauh), dan lampu kota agar bekerja.
- Relay, merupakan saklar elektronik yang digunakan dalam mengontrol arus listrik yang masuk ke rangkaian lampu kepala dan kota. Pada beberapa rangkaian lampu kepala dan kota yang menggunakan relay namun ada beberapa yang tidak menggunakan. Relay memiliki pin kaki 30,87,85, dan 86.
- Lampu, merupakan beban atau yang menghasilkan cahaya. Pada lampu kepala sering kita temui yang digunakan adalah lampu tipe dua filamen, yang berarti 1 filamen digunakan untuk low beam (lampu dekat) dan 1 filamen lainnya untuk high beam (lampu jauh). Perbedaan daya pada lampu adalah pada lampu dekat biasanya berdaya 45 watt sedangkan lampu jauh 60 watt.
- Lampu indikator, berfungsi sebagai penanda bahwa lampu kepala atau lampu kota sedang beroperasi. Biasanya berada pada dashboard mobil dan motor.
RANGKAIAN LAMPU KEPALA KONTROL POSITIF
Berikut ini merupakan rangkaian lampu kepala dan kota yang dikontrol positif:
Cara kerja rangkaian:
- Arus listrik akan mengalir menuju saklar dan sekering → terminal 30 relay dan ke saklar akan standby di terminal 31 saklar kombinasi.
1. Lampu Kota
Saat saklar kombinasi di hidupkan pada posisi lampu kota:
- Arus dari terminal 31 saklar kombinasi → 58 saklar kombinasi → 85 relay lampu kota → 86 relay lampu kota → massa.
Mengakibatkan timbul kemagnetan pada relay lampu kota sehingga menarik saklar terminal 30 dan 87 relay terhubung.
- Arus listrik yang semula standby di 30 relay mengalir ke 87 relay → lampu kota (58) → massa.
Sehingga lampu kota akan menyala. Dan saat saklar dimatikan, kemagnetan pada relay hilang sehingga mejadi non aktif dan aliran listrik yang menuju ke lampu kota terhenti.
2. Lampu Kepala Dekat (Low Beam)
Saat saklar kombinasi dihidupkan pada posisi lampu kepala low beam:
- Arus listrik dari terminal 31 saklar kombinasi → 56 saklar kombinasi → 56 b saklar kombinasi → 86 relay → 85 relay → massa.
Mengakibatkan timbul kemagnetan pada relay lampu kepala sehingga menarik saklar terminal 30 dan 87 relay terhubung.
- Arus yang semula standby pada 30 relay→ 87 relay lampu kepala → 56a lampu kepala low beam → massa.
Sehingga lampu kepala low beam akan menyala. Dan saat saklar dimatikan, kemagnetan pada relay hilang sehingga mejadi non aktif dan aliran listrik yang menuju ke lampu kota terhenti.
3. Lampu Kepala Jauh (High Beam)
Saat saklar kombinasi dihidupkan pada posisi lampu kepala high beam:
- Arus dari 31 saklar kombinasi → 56 saklar kombinasi → 56 a saklar kombinasi → 86 relay → 85 relay → massa.
Mengakibatkan timbul kemagnetan pada relay lampu kepala sehingga menarik saklar terminal 30 dan 87 relay terhubung.
- Arus yang semula standby pada 30 relay lampu kepala high beam→ 87 relay lampu kepala → 56 b lampu kepala high beam → massa.
Sehingga lampu kepala high beam akan menyala. Dan saat saklar dimatikan, kemagnetan pada relay hilang sehingga mejadi non aktif dan aliran listrik yang menuju ke lampu kota terhenti.
4. Lampu Tembak (Dim)
Saat saklar kombinasi diposisikan pada tembak atau lampu dim:a
- Arus listik dari 31 saklar kombinasi akan menuju ke terminal dim→ 56 a saklar kombinasi → 86 relay → 85 relay → massa.
Mengakibatkan timbul kemagnetan pada relay lampu kepala sehingga menarik saklar terminal 30 dan 87 relay terhubung.
- Arus yang semula standby pada 30 relay lampu kepala high beam → 87 relay lampu kepala → 56 b lampu kepala high beam → massa.
Sehingga lampu kepala tembak atau dim akan menyala. Dan saat saklar dimatikan, kemagnetan pada relay hilang sehingga mejadi non aktif dan aliran listrik yang menuju ke lampu kota terhenti.
Demikian pembahasan kali ini mengenai rangkaian lampu kepala kontrol positif. Semoga dapat bermanfaat.
Salam Teknika!
0 Response to "Rangkaian Lampu Kepala dan Kota Pengendali Positif dan Cara Merangkai Lengkap"
Post a Comment