Gejala dan Penyebab Kerusakan Poros Penggerak Roda Belakang Mobil
Poros penggerak roda belakang adalah komponen yang menghubungkan transmisi atau differential ke roda-roda belakang pada kendaraan dengan penggerak roda belakang (Rear-Wheel Drive/RWD). Poros ini bertanggung jawab untuk mentransfer tenaga dari transmisi ke roda-roda belakang sehingga kendaraan bisa bergerak maju atau mundur.
Poros penggerak roda belakang biasanya terbuat dari logam paduan yang kuat dan panjang, dirancang untuk menahan torsi atau putaran mesin. Poros ini memiliki ujung-ujung yang terhubung ke differential di bagian tengah roda belakang dan transmisi di bagian depan kendaraan.
Pada beberapa kendaraan, poros penggerak roda belakang juga dilengkapi dengan CV (Constant Velocity) joint di ujungnya untuk memungkinkan pergerakan roda belakang yang fleksibel dan mempertahankan kecepatan konstan pada sudut yang berbeda, seperti saat berbelok. Poros penggerak roda belakang sangat penting dalam sistem penggerak kendaraan dengan penggerak roda belakang. Kerusakan pada poros ini dapat menyebabkan masalah besar pada kemampuan kendaraan untuk bergerak dengan baik, seperti hilangnya traksi atau kesulitan dalam pengendalian. Pemeliharaan yang baik dan pemeriksaan berkala pada poros penggerak roda belakang diperlukan untuk memastikan kendaraan tetap beroperasi dengan baik.
Gejala Kerusakan Poros Penggerak Roda
Gejala kerusakan pada poros penggerak roda belakang dapat bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan masalah apa yang terjadi. Beriku beberapa gejala umum yang mungkin terjadi saat poros penggerak roda belakang mengalami masalah :
1. Bunyi atau gemeretak
Jika ada kerusakan pada poros penggerak roda belakang, terdengarnya suara gemeretak, berderit, atau berisik saat mobil bergerak dapat menjadi tanda gejala kerusakan pada poros penggerak roda.
2. Getaran atau goyangan
Kondisi poros roda yang rusak juga dapat menyebabkan getaran yang terasa di bagian belakang kendaraan saat berjalan. Hal ini menjadi tanda adanya ketidakseimbangan atau keausan pada komponen poros roda.
3. Pelumas atau oli yang keluar
Jika terdapat kebocoran pada poros penggerak roda belakang, hal ini mungkin ada tanda-tanda oli atau pelumas yang bocor di sekitar poros atau roda belakang. Cek bagian mana yang menjadi penyebab keluarnya pelumas untuk diperbaiki.
4. Kendaraan tidak bergerak atau kesulitan bergerak
Kondisi poros yang rusak juga dapat menyebabkan masalah pada traksi dan penggerak roda belakang, hal ini bisa membuat kendaraan kesulitan bergerak atau bahkan tidak bisa bergerak sama sekali.
5. Pengendalian saat kondisi pengereman
Jika poros penggerak roda belakang bermasalah, hal ini dapat dirasakan perubahan dalam pengendalian kendaraan saat melakukan pengereman.
Penyebab Kerusakan Poros Penggerak Roda
Ada beberapa penyebab umum kerusakan pada poros penggerak roda belakang pada kendaraan, penyebab kerusakan bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan kondisi penggunaan. Berikut beberapa penyebab utama keursakan poros penggerak roda :
1. Kekurangan pelumas/oli
Salah satu penyebab utama dari kerusakan pada poros penggerak roda belakang adalah kondisi kurangnya pelumas atau oli. Hal ini bisa menyebabkan gesekan berlebih dan keausan pada bagian-bagian poros sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada poros penggerak roda.
2. Benturan atau kerusakan fisik
Akibat dari benturanbenda asing atau kerusakan fisik pada bagian poros atau komponen-komponen terkait dapat juga menjadi penyebab dari kerusakan, seperti kecelakaan atau benturan keras saat mengemudi bisa merusak poros penggerak roda belakang dari sedang maupun parah.
3. Keausan atau kerusakan akibat umur pakai
Kondisi dari penggunaan atau perjalanan jarak jauh juga dapat menyebabkan keausan pada poros penggerak roda, peredam getaran, atau komponen lainnya pada bagian kaki-kaki. Hal ini menyebabkan kerusakan apabila tidak dilakukan perawatan secara rutin.
4. Kekencangan yang salah
Ketegangan yang tidak tepat pada poros penggerak roda belakang, seperti kekencangan yang berlebihan atau kurangnya tegangan pada komponen seperti baut pengencang juga dapat mempengaruhi kestabilan dan kinerja poros.
5. Kontaminasi atau kotoran
Akibat masuknya kotoran, air, atau kontaminan lainnya ke dalam bagian poros penggerak roda juga bisa menyebabkan kerusakan dikarenakan bisa merusak sistem pelumasan bahkan menyebabkan korosi.
6. Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan pada roda belakang atau komponen yang terkait juga dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata pada poros penggerak roda yang pada akhirnya dapat mengakibatkan keausan yang lebih cepat.
Apabila ditemukannya masalah pada poros penggerak roda belakang, maka sangat disarankan untuk segera memeriksanya di bengkel atau tempat servis terpercaya. Masalah pada poros penggerak roda belakang bisa berdampak besar pada keselamatan berkendara, sehingga penting untuk segera ditangani dan diperbaiki agar nyaman dan aman digunakan kendaraan.
Untuk mencegah kerusakan poros penggerak roda belakang, penting untuk melakukan pemeliharaan yang teratur, seperti memeriksa tingkat pelumas, menjaga kondisi roda dan ban, serta melakukan pengecekan secara berkala oleh mekanik profesional.
Demikian pembahasan kali ini mengenai gejala dan penyebab kerusakan pada poros penggerak roda belakang. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Salam Teknika!
0 Response to "Gejala dan Penyebab Kerusakan Poros Penggerak Roda Belakang Mobil"
Post a Comment