Ciri-ciri CVT Motor Matic Mulai Bermasalah, Segera Cek dan Perbaiki
Sistem CVT atau Continously Variable Transmission adalah sistem transmisi otomatis yang banyak diaplikasikan pada beberapa tipe sepeda motor saat ini. Pada sistem ini akan menghasilkan perbandingan reduksi yang secara otomatis sesuai dengan kondisi dari putaran mesin, sehingga pengendara motor terbebas dari keharusan memindah gigi sehingga lebih nyaman dan santai karena tidak adanya gigi perseneling dalam menggunakannya.
Sistem CVT ini banyak dijumpai pada motor matic seperti Honda Vario, Honda Scoopy, Honda PCX, Yamaha Mio, Yamaha N-Max Suzuki Spin dan lain produk yang beredar saat ini. Pada sistem CVT terdapat mekanisme V-belt yang tersimpan dalam ruangan yang dilengkapi sistem pendingin yang berfungsi untuk mengurangi panas yang timbul karena gesekan saat motor menyala dan jalan, sehingga kan bisa tahan lebih lama dari sistem CVT.
Dalam menjaga kinerja dari CVT agar sesuai dengan yang diharapkan maka perawatan pada sistem ini penting dan wajib dilakukan secara rutin. Pembahasan kali ini mengenai ciri-ciri CVT motor matic yang bermsalah, berikut ini merupakan pembahasan gejala-gejalanya dan tips merawat CVT agar awet dan nyaman digunakan :
Gejala dan Tanda-Tanda CVT Motor Matic Bermasalah
Tidak seperti motor manual yang dapat dilihat secara visual apabila mengalami kerusakan, motor matic memerlukan tindakan ekstra agar tahu kondisi dari transmisi. Meskipun bekerja secara otomatis perangkat ini juga dapat mengalami kerusakan dengan seringnya digunakan motor. Apabila tidak segera diperbaiki akan menimbulkan berbagai macam kendala pada motor seperti bunyi yang aneh saat motor digunakan hingga kendaraan tidak dapat bergerak. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai ciri-ciri dari motor matic bermasalah :
1. Suara berisik atau getaran dari roller
Roller atau pemberat memiliki fungsi penting mengatur pergerakan primary sliding sheeve berdasarkan prinsip kerja gaya centrifugal saat terjadi putaran rendah ke tinggi.
Umumunya, usia pakai komponen roller ini baiknya digunakan berkendara hingga menempuh jarak 20.000-24.000 km. Biasanya, setelah melebihi jarak total jarak tersebut, kondisi roller akan mulai aus bahkan peyang. Efeknya, motor pun akan menimbulkan suara atau getaran yang cukup berisik pada bagian pulley primer.
2. Tenaga mesin tidak maksimal
Kondisi kinerja mesin motor yang kurang maksimal juga dapat dipengaruhi oleh komponen pulley atau rumah roller yang sudah bermasalah. Hal ini biasanya disebabkan ketika motor terlalu sering meimbawa beban berlebih saat berkendara hingga membuat komponen pulley tergerus terlalu sering dan menyebabkannya cepat aus.
Segera cek bagian sliding primary sheeve dan slide piece pada komponen pulley primer, apabila sudah aus maka ganti dengan yang sesuai spesfikasi.
3. Tarikan gas motor tidak stabil
Tarikan gas motor yang terasa bergetar ataupun seperti tersendat juga dapat menjadi tanda-tanda CVT bermasalah. Masalah ini terjadi dikarenakan kondisi CVT motor sudah mulai aus. Apabila sudah diberi tambahan pelumas CVT namun masih belum normal, maka bisa jadi kerusakan ada di bagian mangkuk kopling CVT dan harus diganti.
4. Motor kurang bertenaga
Salah satu ciri CVT yang rusak bisa menyebabkan kecepatan motor tidak seperti biasanya, bahkan menurun drastis seperti turun mesin. Walaupun putaran gas sudah diputar maksimal tetapi motor tidak dapat berjalan semstinya cenderung berat. Perlu dilakukan pmbongakran untuk mengetahui komponen bagian apa yang bermasalah.
5. Suara decitan di blok CVT
Timbulnya suara decitan dari bagian transmisi saat motor digunakan bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh kampas kopling motor yang cenderung mulai aus. Cara mengatasi dengan cara mengganti kampas kopling dengan yang baru agar masalah tersebut tidak berkelanjutan.
6. Suara berisik dari v-belt
Salah satu tanda kerusakan pada v-belt akan menunjukkan tanda-tanda berupa suara berisik yang berasal dari dalam CVT.
Kinerja dari v-belt yang bermasalah tersebut akan berpengaruh terhadap kenyamanan berkendara bahkan dapat mengganggu kinerja dari komponen yang lain.
Cek kondisi v-velt dari keretakan dan keausan karena dapat mengalami putus sewaktu-waktu.
7. Tercium bau gosong idari blok CVT
Tdak hanya terdengar suara bising tapi juga tercium bau sangit ataupun gosong pada cvt menjadi pertanda masalah. Hal ini dikarenakan v-belt sudah rusak karena gesekan yang terus-menerus terjadi, selain dari v-belt cek juga kondisi dari kampas ganda. Apabila kodnisi sudah jelek maka harus dilakukan penggantian.
8. Dengungan dari komponen CVT
Bunyi tersebut berasal dari masalah yang terdapat pada komponen CVT yang basanya ini disebabkan oleh komponen gear rasio yang mulai aus karena faktor dari usia pemakaian. Gear rasio yang aus tersebut dapat disebabkan karena jarang mengganti oli, sehingga kinerja gear menjadi terhambat menyebabkan gesekan antar komponen menjadi terasa berat. Pastikan bahwa selalu rutin melakukan penggantian oli cvt setiap 2 bulan sekali atau 8.000 - 10.000 km.
9. Oli mesin habis
Kebocoran oli mesin juga bisa menjadi indikasi komponen CVT motor telah rusak.
Cek bagian seal di belakang pulley primer. Tanda-tanda apabila seal bocor adalah basahnya bagian dalam blok CVT oleh oli mesin.
10. Boros bahan bakar
Ciri motor matic yang komponen CVT bermasalah juga akan menyebabkan motor menjadi lebih boros bensin. Cek dengan melakukan pembongkaran untuk mengetahui kondisi setiap komponen CVT.
Waktu Tepat Servis CVT Motor Matic
Dikarenakan CVT adalah salah satu bagian inti dari motor matic, maka service dan perawatan perlu dilakukan secara rutin untuk menjaga performa motor. Lalu service CVT tiap berapa km atau bulan sekali untuk harus dilakukan?
Perawatan service CVT perlu dilakukan pertama kali apabila jarak tempuh motor telah mencapai 8.000 km yang kemudian service CVT dapat dilakukan secara rutin pada kelipatan jarak tempuh 8.000 Km. Sehingga ketika jarak tempuh motor berada pada 16.000 km, 24.000 km, maka service CVT perlu dilakukan.
Perlu Anda ketahui juga bahwa service CVT juga perlu dilakukan meskipun motor jarang dipakai atau tidak pernah membawa beban yang berat. Pada CVT terdapat komponen drive belt yang dapat menjadi getas, yang membuat motor berjalan dengan kasar.
Komponen drive belt merupakan sabuk karet bergerigi penghubung antara drive face (yang mendapat tenaga dari mesin) dengan bagian driven face (yang menggerakkan roda belakang) agar putaran dapat membuat motor berjalan. Drive belt ini harus dijaga dan diganti apabila jarak tempuh motor telah sampai 24.000 km atau jika kondisi drive belt sudah dalam kondisi yang pecah-pecah karena getas maka dapat segera diganti dengan yang baru sesuai spesifikasinya. .
Demikian pembahasan kali ini mengenai ciri-ciri CVT motor matic bermasalah dan bagaimana cara mengecek serta perbaikinya. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Salam Teknika!
0 Response to "Ciri-ciri CVT Motor Matic Mulai Bermasalah, Segera Cek dan Perbaiki"
Post a Comment