Ignition Coil EFI : Komponen, Cara Kerja, dan Macam Tipe
Dalam sistem pengapian modern, terutama pada kendaraan bermesin EFI (Electronic Fuel Injection), ignition coil memegang peran sangat penting. Ignition coil bertugas mengubah tegangan rendah dari sistem kelistrikan kendaraan menjadi tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api di busi. Tanpa ignition coil yang berfungsi dengan baik, proses pembakaran dalam mesin tidak akan terjadi dengan optimal.
Pada sistem EFI, ignition coil bekerja secara elektronik dan lebih akurat dibandingkan sistem pengapian konvensional. Semua proses pengapian dikendalikan oleh ECU (Engine Control Unit) berdasarkan berbagai input sensor.

Komponen Utama Ignition Coil EFI
1. Primary Winding (Kumparan Primer)
Kumparan ini terdiri dari kawat tembaga yang lebih tebal dengan jumlah lilitan sedikit (sekitar 200–300 lilitan). Fungsinya adalah untuk membentuk medan magnet ketika dialiri arus listrik.
2. Secondary Winding (Kumparan Sekunder)
Kumparan sekunder menggunakan kawat tembaga yang lebih tipis dan memiliki jumlah lilitan jauh lebih banyak (hingga 20.000 lilitan). Kumparan ini menghasilkan tegangan tinggi akibat induksi dari perubahan medan magnet.3. Core (Inti Besi)
Bagian tengah ignition coil berisi inti besi laminasi, berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang terbentuk saat arus primer mengalir.4. Terminal Input dan Output
Terminal input menghubungkan ignition coil dengan sistem kontrol ECU, sementara terminal output terhubung ke busi.Cara Kerja Ignition Coil pada Mesin EFI
Proses kerja ignition coil pada mesin EFI terjadi dalam beberapa tahap yang terkoordinasi secara presisi oleh ECU. Berikut urutannya:
1. ECU Mengirimkan Sinyal Arus ke Kumparan Primer
Ketika mesin beroperasi, ECU menerima data dari berbagai sensor seperti sensor posisi crankshaft, camshaft, sensor suhu mesin, dan sensor beban mesin. Berdasarkan analisis data ini, ECU menentukan waktu yang tepat untuk mengaktifkan ignition coil.Saat waktunya tepat, ECU mengalirkan arus listrik 12 volt dari baterai ke kumparan primer ignition coil. Arus ini menciptakan medan magnet di sekitar kumparan primer dan inti besi.
2. Pembentukan Medan Magnet
Selama arus mengalir, medan magnet terus berkembang di dalam ignition coil. Medan magnet ini menyimpan energi listrik dalam bentuk energi magnetik.3. Pemutusan Arus oleh ECU
Ketika ECU memutuskan bahwa sudah waktunya untuk menghasilkan percikan api (misalnya saat piston mendekati titik mati atas), ECU segera memutuskan aliran arus ke kumparan primer. Pemutusan ini terjadi dengan sangat cepat.4. Induksi Tegangan Tinggi di Kumparan Sekunder
Ketika arus primer tiba-tiba terputus, medan magnet yang terbentuk sebelumnya runtuh dengan sangat cepat. Proses ini menciptakan perubahan fluks magnetik yang mendadak, yang kemudian menginduksi tegangan sangat tinggi di kumparan sekunder.Berkat jumlah lilitan yang jauh lebih banyak, tegangan yang dihasilkan bisa mencapai 15.000 hingga 40.000 volt.
5. Tegangan Tinggi Dikirim ke Busi
Tegangan tinggi dari kumparan sekunder dialirkan melalui kabel tegangan tinggi atau langsung ke busi (tergantung tipe ignition coil, misalnya COP - Coil on Plug). Tegangan ini cukup untuk melompati celah elektroda busi, menghasilkan percikan api.Percikan api ini akan membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar mesin, menghasilkan ledakan mini yang mendorong piston ke bawah dan menggerakkan mesin.
Tipe Ignition Coil di Mesin EFI
Pada mesin EFI modern, ada beberapa jenis ignition coil yang digunakan, antara lain:- Conventional Coil: Model koil tradisional, masih menggunakan kabel busi panjang.
- Distributorless Ignition System (DIS): Menghilangkan distributor, setiap koil melayani 2 silinder.
- Coil on Plug (COP): Setiap silinder memiliki 1 buah koil yang langsung terpasang di atas busi, meningkatkan efisiensi dan presisi pengapian.
- COP menjadi tipe paling umum di mesin EFI saat ini karena mengurangi kehilangan energi dan meningkatkan kinerja mesin.
Demikian pembahasan kali ini mengenai igntion coil pada EFI. Ignition coil dalam sistem EFI bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik untuk mengubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi. Dengan kontrol penuh oleh ECU, pengapian di mesin EFI menjadi lebih presisi, efisien, dan responsif terhadap kondisi mesin.
Kinerja ignition coil yang baik sangat penting untuk performa mesin, efisiensi bahan bakar, dan emisi gas buang yang rendah. Pemeliharaan dan pengecekan rutin komponen ini perlu dilakukan untuk memastikan sistem pengapian tetap optimal.
Salam Teknika!
0 Response to "Ignition Coil EFI : Komponen, Cara Kerja, dan Macam Tipe"
Post a Comment